Dampak dan Tanggung Jawab Industri Pariwisata dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Berita

Industri pariwisata, yang mencakup tour, travel, dan hospitality, berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim. Menurut International Air Transport Association (IATA), penerbangan bertanggung jawab atas sekitar 2-3% dari total emisi CO2 global. Lebih lanjut, World Tourism Organization (UNWTO) menunjukkan bahwa transportasi terkait pariwisata, terutama kendaraan bermotor, berkontribusi hingga 75% dari total emisi pariwisata. Sementara itu, studi dari Cornell University mengungkapkan bahwa sektor hotel memainkan peran besar dalam konsumsi energi global, terutama untuk pemanasan, pendinginan, dan operasional sehari-hari.
Penggunaan sumber daya yang intensif dan dampak terhadap ekosistem lokal juga menjadi perhatian serius. Pariwisata yang tidak terkontrol dapat menyebabkan erosi pantai, pengurangan sumber daya air, dan kerusakan habitat alami. Oleh karena itu, transisi menuju praktik yang lebih berkelanjutan tidak hanya menjadi kebutuhan tetapi juga tanggung jawab moral bagi industri ini.
Langkah Menuju Pariwisata yang Lebih Berkelanjutan
Untuk mengurangi jejak karbon, industri pariwisata dapat mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan mendorong penggunaan transportasi rendah karbon. Investasi dalam bahan bakar alternatif dan efisiensi energi menjadi kunci. Dalam hal penghematan energi dan air, penerapan sistem pemanasan dan pendinginan yang efisien, serta inisiatif konservasi air, dapat membuat perbedaan besar.
Pendidikan dan kesadaran lingkungan juga penting. Inisiatif seperti EarthCheck dan Green Key, yang memberikan sertifikasi kepada hotel dan destinasi yang memenuhi standar lingkungan tertentu, menunjukkan efektivitas pendekatan ini. Sementara itu, adopsi pariwisata berkelanjutan yang mendukung ekonomi lokal tanpa merusak lingkungan menjadi tren yang berkembang.
Panorama Green Initiatives: Langkah Nyata Menuju Perubahan
Dalam konteks ini, Panorama JTB, sebagai salah satu pemain utama di industri tour dan travel, telah mengambil langkah signifikan melalui Panorama Green Initiatives. Diluncurkan pada 12 Oktober 2023, inisiatif ini menandai komitmen perusahaan terhadap praktek berkelanjutan. Menariknya, acara peluncuran mereka menjadi peristiwa karbon netral, sebuah pencapaian yang diperoleh melalui kerjasama dengan Fairatmos, sebuah perusahaan teknologi iklim yang berfokus pada pengembangan proyek karbon.
Inisiatif seperti ini penting karena menunjukkan bagaimana perusahaan besar dalam industri dapat berperan dalam memerangi perubahan iklim. Dengan mengoffset emisi dari acara peluncuran, Panorama JTB tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan tetapi juga memberikan contoh yang dapat diikuti oleh perusahaan lain.
Keterlibatan aktif industri pariwisata dalam upaya pengurangan dampak lingkungan adalah penting. Data menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi signifikan, namun demikian, melalui teknologi ramah lingkungan, pendidikan, dan inisiatif seperti yang dilakukan oleh Panorama JTB, ada jalan menuju pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan komitmen dan aksi nyata, industri ini dapat bertransformasi menjadi kekuatan positif bagi lingkungan, membantu memastikan bahwa keindahan alam dan keanekaragaman budaya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.