Indonesia sedang mengambil langkah-langkah signifikan untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon. Salah satu upaya di garis depan adalah peluncuran IDXCarbon, sebuah Bursa Karbon Indonesia oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Platform perdagangan kredit karbon ini diharapkan dapat memegang peran penting perjalanan Indonesia menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, sejalan dengan target iklim ambisius yang sudah ditetapkan oleh Indonesia.

Pada perdagangan karbon perdana hari ini sampai dengan pukul 11.30 WIB, IDXCarbon mencatatkan perdagangan karbon sebanyak 459.953 ton Unit Karbon dan terdapat sebanyak 27 kali transaksi. Penyedia Unit Karbon pada perdagangan perdana kali ini yaitu Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) yang menyediakan Unit Karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, yaitu di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas (bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk), PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Patra Niaga, PT Truclimate Dekarbonisasi Indonesia, dan PT Udara Untuk Semua (Fairatmos).

Target Iklim Indonesia

Sebagai negara kepulauan yang luas dengan keberagaman ekosistem yang kaya, Indonesia menghadapi tugas yang rumit untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Untuk mengatasi tantangan global perubahan iklim, Indonesia membuat komitmen yang kuat dengan meratifikasi Perjanjian Paris pada tahun 2016. Dalam perjanjian ini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya sebesar 29% pada tahun 2030, dan komitment target pengurangan sebesar 41% jika turut memperhitungkan dukungan internasional.

Untuk mencapai target ambisius ini, Indonesia telah memulai perjalanan yang melibatkan berbagai aspek, termasuk mengadopsi praktik kehutanan dan penggunaan lahan berkelanjutan, mempromosikan sumber energi terbarukan, dan beralih ke ekonomi sirkular. Inisiatif baru yang berperan sebagai pilar dalam upaya Indonesia untuk mencapai target iklimnya adalah bursa karbon, IDXCarbon.

Bursa Karbon Indonesia

Diluncurkan pada tanggal 26 September 2023, IDXCarbon merupakan platform perdagangan yang dirancang untuk mendorong bisnis dan industri menyeimbangkan jejak karbon mereka melalui pembelian kredit karbon. Beroperasi berdasarkan prinsip perdagangan karbon, bursa ini memungkinkan perusahaan membeli dan menjual kredit karbon, sebagai salah satu bentuk usaha penyeimbangan karbon, serta mendorong investasi yang berkelanjutan. Diregulasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, IDXCarbon memastikan transparansi dan kredibilitas dalam perdagangan karbon, menjadikannya sebuah elemen penting dalam strategi mitigasi iklim Indonesia.

IDXCarbon akan melakukan perdagangan surat berharga unit karbon dalam bentuk Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dan mengacu pada Persetujuan Teknis untuk Batasan Atas Emisi bagi Pelaku Usaha (PTBAE-PU). Penentuan sertifikat-sertifikat ini berada di bawah pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang memainkan peran penting dalam menentukan nilai ekonomi karbon.

Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) merupakan wadah pengelolaan data dan informasi aksi dan sumber daya Adaptasi dan Mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Hal ini memungkinkan terwujudnya standarisasi dan integrasi data maupun informasi sehingga mengurangi persoalan data yang selama ini terjadi seperti akurasi data yang rendah, redundasi, ketidakmukthiran dan inkonsistensi data.

Sistem Registrasi Nasional untuk Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI), sebuah platform di bawah wewenang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akan digunakan untuk mendaftarkan dan melacak dampak dari transaksi-transaksi ini. SRN-PPI memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap transaksi, berkontribusi pada upaya pengurangan emisi karbon Indonesia. SRN PPI adalah sistem pengelolaan, penyediaan data, dan informasi berbasis web tentang aksi dan sumber daya untuk Mitigasi Perubahan Iklim, Adaptasi Perubahan Iklim, dan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) di Indonesia.

Mekanisme Jual Beli Karbon

IDXCarbon terhubung dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sehingga mempermudah administrasi perpindahan unit karbon dan menghindari double counting. Pelaku Usaha berbentuk Perseroan yang memiliki kewajiban dan/atau memiliki komitmen untuk secara sukarela menurunkan emisi Gas Rumah Kaca, dapat menjadi Pengguna Jasa IDXCarbon dan membeli Unit Karbon yang tersedia. Perseroan dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan mengisi Formulir Pendaftaran Pengguna Jasa IDXCarbon yang tersedia pada website www.idxcarbon.co.id. Selain itu, pemilik proyek yang sudah memiliki Unit Karbon yang tercatat di SRN-PPI, dapat menjual Unit Karbonnya melalui IDXCarbon.

Mendorong Partisipasi Praktik Berkelanjutan

Partisipasi dalam bursa karbon lebih sekadar dari perdagangan kredit karbon. Keberadaan bursa berfungsi sebagai pendorong bagi perusahaan untuk menerapkan praktik berkelanjutan yang mengurangi emisi mereka sendiri. Dengan terlibat dalam bursa karbon, bisnis didorong untuk berinvestasi dalam teknologi yang lebih bersih dan mengadopsi prosedur operasional yang ramah lingkungan. Upaya ini sangat penting dalam mendukung upaya mitigasi iklim Indonesia.

Berperan Penting dalam Mitigasi Perubahan Iklim Global

Berpartisipasi dalam bursa karbon menghubungkan Indonesia dengan inisiatif global, menempatkan negara ini sebagai pemain aktif dalam usaha mitigasi perubahan iklim. Ini tidak hanya membantu Indonesia mencapai target iklimnya, tetapi juga meningkatkan reputasinya di ranah internasional sebagai negara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Keselarasan seperti ini memperkuat peran Indonesia dalam negosiasi iklim global dan menunjukkan komitmennya terhadap upaya bersama untuk mengurangi perubahan iklim.

Peluang dan Tantangan

Meskipun IDXCarbon merupakan salah satu solusi Indonesia untuk mencapai target iklimnya, hal ini tidak terlepas dari tantangan. Memastikan transparansi dan kredibilitas di pasar karbon, dan terus meningkatkan pemantauan dan verifikasi pengurangan emisi adalah area yang memerlukan perhatian.

Namun, tantangan ini juga memberikan peluang untuk inovasi dan pertumbuhan dalam teknologi hijau dan praktik berkelanjutan. Inovasi-inovasi ini dapat mendorong perekonomian Indonesia dan menciptakan peluang kerja, khususnya di sektor kehutanan dan energi terbarukan. Salah satu bentuk inovasi ini adalah teknologi DigitalMRV yang sedang dikembangkan oleh Fairatmos.

Keberadaan bursa karbon menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia untuk mencapai target iklimnya yang ambisius. Keberadaan bursa memberikan platform bagi bisnis dan industri untuk terlibat dalam perdagangan karbon, mengimbangi emisi mereka, dan mempromosikan keberlanjutan. Berkontribusi terhadap tujuan iklim Indonesia, IDXCarbon tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, memfasilitasi kerja sama internasional, dan menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam perang global melawan perubahan iklim.

Saat Indonesia terus mengembangkan pasar karbonnya dan meningkatkan upaya mitigasi iklimnya, Indonesia memberikan contoh bagi negara-negara lain yang berjuang memenuhi komitmen iklim mereka dengan cara yang berkelanjutan secara ekonomis. Peluncuran IDXCarbon bukan hanya menandai babak baru dalam perjalanan lingkungan Indonesia, tetapi juga kontribusi yang signifikan untuk aksi iklim global.